Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Perahu Kertas #9

Halo, semesta! Makin ke sini, semakin banyak kejanggalan. Lalu tersadar, "ada yang 'salah'." "Salah" karena aku merasa ini terlalu cepat. Awalnya kejanggalan itu menghantui diriku saja, tidak mengapa. Tidak berbalas juga tidak mengapa. Aku senang membuat seseorang merasa spesial, karena memang begitu adanya di mataku. Memang begitu yang aku rasakan dan ingin aku lakukan. Namun, ini berbalas terlalu cepat. Aku takut, bila belum waktunya malah kemudian ia menghilang. Berhenti di tengah jalan. Yaampun, apa yang aku pikirkan? Jelas semua itu ia lakukan karena respek sebagai teman yang baik.  Good buddy. Tidak kurang, tidak lebih. Yang ia lakukan adalah benar, itulah teman yang baik. Hanya saja, apalah pikiran remaja akhir satu ini. Kalau kata anak zaman sekarang, baper. Ya, sepertinya demikian adanya. Sudahlah, tidak usah terlalu dipikirkan secara berlebih. Tapi mau bagaimana lagi? Tidak pernah jauh dari kepalaku, "aku sayang Angkasa." Sayang sekali. N...

Perahu Kertas #8

 Halo semesta. That's hurt.  Entahlah, rasanya sesak.  ... Agh! Awalnya aku sedang sedih, drama Korea It's Okay to Not Be Okay benar-benar buatku terbawa. Stimulus yang masuk bisa sampai menyerang kognitifku. Tapi, saat aku sedang terenyah..  Seseorang mengirimkan pesan. Tidak, bukan. Lewat tengah malam ia hanya mengirim spam stiker dari aplikasi Zenly. Rasanya ingin mengumpat. Saat aku sedang tidak membutuhkannya, ia datang bersama foto profil berdua pacar barunya-yang sudah lama. Itu Sirius. Buat apa dia mengirimkan hal semacam itu. Sungguh tidak ada kerjaan. ... Aku ingin bertanya, salahkah aku? Sirius datang dari masa lalu. Dua tahun lagi akan genap 10 tahun usia rasa sukaku padanya, cinta pertama. Sirius pernah mengungkapkan perasaannya di hadapanku 6 tahun lalu. Namun sayang, aku belum pernah menjawab pertanyaannya hingga sekarang. Baiklah, kuakui aku salah. Sampai ia telah berpacaran dengan dua orang berbeda. Yang terakhir masih bertahan hingga sekarang. Seper...

Perahu Kertas #7

Selamat siang, semesta. Memang, jarak tidak selamanya memiliki arti. Meski sudah dekat pun, bukan berarti kualitasnya membaik. Seperti sekarang ini. Berada di kota yang sama ternyata tidak berarti banyak, sama saja. Bahkan lebih buruk. Tiap sudut pikiran tidak habisnya membahas, "kapan percakapan seperti itu kembali menghampiri?" Ayolah, bangun dari mimpi.

Perahu Kertas #6

Halo semesta, yang sedang berkelap. Tahukah kamu apa yang sedang aku rasakan saat ini? Tentu tidak. Asal kamu tahu, tiba-tiba saja aku merindukan Sirius. Aku tahu ia sudah bahagia di sana. Aku juga tahu, tidak akan terbesit tentangku walau hanya sedetik. Tidak ada gunanya memang. Untuk mengobati itu semua, seperti dulu, aku akan menuliskan surat untuk Sirius. Bedanya, dulu aku menulis di perahu kertas sungguhan. Kali ini di sini saja. Tolong bantu aku semesta, sampaikan ini kepadanya. Halo Sirius! Lama sudah tidak berjumpa. Berapa tahun? Dua lebih kalau tidak salah. Ini akan menjadi rekor. Entah keajaiban seperti apa yang membuatku bisa berjumpa lagi denganmu. Tahu tidak, kamu selalu membuatku terkejut akan pesan yang datang setiap dua kali dalam setahun. Pesan-pesan itu datang saat aku lupa tentang keberadaanmu. Namun sebaliknya, saat pikiran tentangmu menghampiri, mau berharap bagaimanapun tidak mungkin ada sapaan darimu. Belum waktunya. Sirius, aku lelah. Aku ingin meng...

Perahu Kertas #5

Halo semesta, yang sedang berhembus. Entah apa yang sedang dipikirkan dunia saat ini. Perubahan yang begitu drastis. Seperti impian berkelana sudah sepelemparan batu, kemudian sirna. Tidak seharusnya aku memikirkan hal-hal yang dapat menghancurkan reputasi suatu ekosistem. Sepertinya yang aku pikirkan hanya akan membuat masalah. Sayangnya guratan sendu tawa mulai bergulir jadi sendu saja. Sungguh aku tidak ingin merasa kehilangan dua hal sekaligus. 

Perahu Kertas #4

Halo semesta, yang sedang berawan. Hari ini adalah hari ulang tahun Angkasa. Di tanggal yang spesial ini aku ingin menceritakan hari yang menurutku seru parah bareng Angkasa. Tapi kalau dipikir, hari-hariku bersama Angkasa selalu menyenangkan. Sebut saja ini salah satu nominasi terbaiknya. Di Sabtu pagi yang indah untuk rebahan hingga seharian penuh.. Angkasa tiba-tiba mengirim pesan di grup. Mengajak ikut ke sekretariat untuk menyambut tamu lembaga kampus lain dari luar kota. Dua anggota grup menolak karena harus mengerjakan tugas atau entah aku lupa. Grup itu isinya empat orang. Dua tidak bisa, otomatis sisa aku. Kejadian hanya aku yang bisa ikut ini cukup sering terjadi, terkadang juga sebaliknya. Saat aku yang mengajak, hanya Angkasa yang bisa. "Ada yang harus dilakukan juga kah?" tanya Angkasa padaku. Sejujurnya tidak, tapi aku masih tidak tega untuk menerima kenyataan bahwa hari bermalasku akan lenyap begitu saja. Tahu jawabanku seperti itu, stiker andalan ...

Perahu Kertas #3

Halo semesta, yang sedang bahagia. Aku ingin melanjutkan cerita saat berada di kafe Hyra. Setelah menertawakan keadaan, entah kenapa aku jadi mengajarkan Angkasa cara mengirim email ke diri sendiri di masa depan. Menggunakan link  https://www.futureme.org/ . Hilang sudah agenda utama mengerjakan tugas. Setelah membuka situs itu, akan muncul kotak tempat menulis surat. Sudah ada tulisan " Dear FutureMe, " di kotak tersebut. Itu sifatnya opsional, bisa dihapus. Di bawahnya ada pengaturan kapan kita akan menerima pesan, bisa satu, tiga, hingga lima tahun yang akan datang. Tidak hanya itu, bisa juga menuju ke tanggal yang lebih spesifik. Kolom di bawah tanggal dibiarkan saja agar tetap privat. Di bawahnya lagi adalah kolom untuk memasukkan email tujuan. Sebenarnya kita juga bisa mengirim surat ini kepada orang lain, namun harus melewati satu tahap lagi. Tahap konfirmasi. FutureMe akan mengirimkan email konfirmasi setelah selesai membuat surat. Akan ada email masuk kem...

Perahu Kertas #2

Halo semesta, yang sedang cerah. Aku mulai menyadari, berkelana di Kota Pelajar adalah yang terbaik dalam hidupku hingga detik ini. Nuansanya, budaya Jawa, dan kehangatan yang aku alami membuat setiap langkahku jadi berkesan. Sepertinya entri Perahu Kertas #1-sekian ini akan aku dedikasikan menjadi kumpulan cerita perjalanan di kota tersebut. Alih-alih galau meratapi entah kapan kondisi kembali semula, lebih baik aku mengenang dan mengusir kegalauanku dengan menulis. Kali ini aku ingin menceritakan salah satu kejadian saat aku dan Angkasa menulis berita liputan. Suatu sore kami janjian untuk menulis berita di kafe bernama Hyra. Bangunannya dicat putih tingkat dua. Tidak terlalu besar, seperti bangunan ruko namun dengan dekorasi modern. Di dinding lantai dua ada lukisan Joker yang cukup ikonik. Angkasa sudah di sana cukup lama. Ia memilih duduk di bangku lantai dua menghadap dinding kaca. Dari bangku itu kita bisa menyaksikan hujan turun. Aku datang terlambat karena hujan lebat...

Perahu Kertas #1

Halo semesta, yang sedang ingar-bingar. Aku pernah berkhayal, kapan ya suatu hari bisa kuliah tapi aku tinggal di rumah bersama ayah, ibu, dan adik. Kemudian itu terwujud. Aku juga pernah berkhayal, kapan ya suatu hari tidak perlu repot-repot pergi rapat ke sekretariat yang waktu tempuhnya nyaris setengah jam. Kemudian itu terwujud, rapat dilakukan secara daring. Tanpa sadar hal-hal yang aku pertanyakan sebelumnya terjawab begitu saja. Aku teringat, suatu hari aku dan seorang teman sedang berjalan di trotoar Jalan Malioboro. Sebut saja nama temanku itu Angkasa. Waktu itu Malioboro seperti biasanya, ramai. Manusia seperti tidak bisa absen memadati jalan itu. Aku dan Angkasa cukup sering ke sana, langganan menghadiri Selasa Wage atau datang karena tugas liputan. Tapi kali ini kami datang untuk mencari sesuatu di pasar barang bekas. Pasar itu hanya buka pada malam hari. Itupun lokasi sebenarnya adalah lapangan tempat parkir yang beralih fungsi. Tiba di sana, sepertinya kami dat...

Analog Bukan Bagaikan

Gambar
Premier PC 480 Tadinya aku mau nulis sebagian dari yang sudah aku tulis di buku. Tentang bagaimana aku mendapatkan kamera itu. Tapi bukan sembarang tapi, blog ini harus tutup sampai waktu yang tidak ditentukan //udah kayak daerah terpapar Coronavirus ae. Tenang, semua aman di draf. Untung Google keren, bisa logout perangkat dari perangkat lain. Kalau tidak, tamat sudah riwayatku.  Fyi , artikel di blog ini terbit hampir setiap bulan. Istiqomah sejak Mei 2018. Kalau lagi kepengen, sebulan bisa lebih dari satu. Ditotal sejak blog ini dibuat, sudah ada 75 artikel--termasuk tulisan ini. //paragraf ini khusus untuk yang tadi penasaran, biar jadi tambah penasaran :v Catatan: Akan aku perlihatkan kepadamu suatu hari nanti. Mungkin bertahun-tahun yang akan datang. Berdoa semoga kita diberikan kesehatan. Terhindar dari serangan wabah penyakit yang mendunia itu. Biar kamu bisa cerita ke anak-anakmu juga. Mungkin. wkwk. Punya kawan keren sekaligus aneh kayak aku.

Kembali kah?

Kadang hidup ini memang seperti itu ya.. Tidak boleh berharap ataupun berekspektasi terlalu tinggi. Lupakan saja, dan apa yang pernah diharapkan suatu hari akan terjadi begitu saja. Tidak terduga. Sangat tidak terduga. Tetapi sebagaimana manusia, sepertinya akan susah untuk menghindari hal-hal penuh pengharapan seperti itu.