Kehilangan Satu Paket

Awalnya aku udah ngetik sampai satu halaman hvs A4, tapi, sepertinya cerita itu kurang pantas untuk dipublikasikan.

Aku hanya ingin menyampaikan, ternyata tidak enak berada di antara sekelompok sahabat yang isinya berpasang-pasangan. Aku ada di antara dua pasangan sekaligus. Terlihat sedih memang, aku sendiri. Tapi, dulu sebenarnya cuma berempat. Yha, takut terjadi kesalahpahaman lagi, kami ikutsertakan pasangan yang satu. Jadilah berlima. Awalnya seru. Meskipun kehadiran satu orang itu merubah beberapa derajat. Tapi, tidak buruk. Tapi kalau mau dijadikan perbandingan, jauh lebih seru pas berempat. Soalnya pas ada pasangannya itu jadi lebih agak jaim, dia tidak segila sebelumnya. Di luar itu semua, aku senang bersama mereka.

Namun, aku jadi mengerti. Tidak selamanya semua berjalan lancar. Ada kalanya kami mengalami konflik. Dari sisiku, aku jadi belajar satu hal. Jika suatu saat nanti menemukan jenis pertemanan yang sama, dalam artian berada di antara pasangan-pasangan. Siap-siaplah kehilangan satu paket sekaligus. Misalnya aku bermasalah sama si cewek nih, yaudah bye juga yang cowoknya ikutan. Karena si cowok gak mungkin ngajak aku main lagi, dia pasti lebih memilih tetap berada di pihak ceweknya, menjaga perasaannya. Atau misalnya si cowok dan cewek yang sedang bermasalah, yaudah bye juga, ga mungkin ngumpul bareng. Pasti harus milih salah satu.

/sebenarnya contoh di atas yang sedang aku alami sekarang/

Nah yang aku takutkan untuk ke depannya, tidak akan ada kata reunian untuk persahabatan kami. Sukur-sukur kalo mereka yang berpasangan ini kelak menjalin hubungan lebih lanjut, nikah gitu, mungkin akan lebih harmonis dan bakal asik banget. Tapi kalau nggak? Yang ada hanya akan menggali luka lama yang telah terpendam. Kan sakit coy.

Wah akhirnya setelah berjam-jam tertulis juga semua dengan baik. Singkat, padat, jelas. Awalnya aku tulis sampe ke detail gitu, tapi lama lama ga tega.. soalnya aku jadi makin sedih sekaligus kangen sama aku dan mereka yang dulu. 

Ini masalah bagi hidupku sekarang. Aku pengen cerita tapi, yang proper untuk aku jadikan tempat berkeluh kesah untuk saat ini pada jauh. Siapa orang di sekitarku yang bisa aku jadikan teman bercerita untuk permasalahan seperti ini? Tidak ada. Namun jika aku boleh menunjuk seseorang, aku ingin meminta pendapatnya. Siapakah ia? Seseorang yang aku temui di perpus itu /postingan sebelumnya ehe/ Tapi sungguh tidak mungkin. Ada cukup banyak perbedaan seperti lokasi, jurusan, dia cowok aku cewek, dan tidak ada alasan untuk kami bertemu lagi. Jadi, biarkanlah.

Sekian.

Postingan populer dari blog ini

Perahu Kertas

Some Photos of My Shots