My Opini: GADGET
Hal yang baru aku bayangkan kembali beberapa waktu lalu..
Aku beruntung tidak dilahirkan pada masa sekarang. Masa dimana lagi gila-gilanya dengan benda bernama "Gadget". 1 tahun lebih, 2, 3, 4, 5, 6, sampai belasan tahun mainannya udah pada gadget. Ya, baik nggak baik sih.. Baiknya, mengikuti perkembangan zaman. Masyarakat Indonesia makin modern, gak terbelakang-terbelakang amat, dan banyak deh..
Tapi, kenapa aku merasa beruntung gak dilahirkan di masa sekarang? Kenapa malah aku merasa lebih beruntung dilahirkan pas tahun-tahun sebelum sekarang?
Nah, gini ceritanya. Pertama, sebagai makhluk ciptaan Allah SWT, kita diwajibkan untuk selalu bersyukur. Jadi, aku sangat bersyukur karena udah dilahirkan di dunia yang fana ini. #Azeek *alaKevinAnggara*
Kedua, aku adalah salah satu dari sekian banyak anak yang lahir pada tanggal 3 Maret tahun 2000. Jelas, waktu umurku 1-8 tahunan belum ada gadget secanggih anak-anak sekarang. Gak kenal intetnet, apalagi Twitter, Facebook, Instagram, Whatsapp, BBM, LINE, dan sebagainya. Apalagi S-E-L-F-I-E *hah?*. Ada, alat elektronik bernama komputer yang sudah aku jumpai sejak umur beberapa bulan. Tapi baru aku ngerti pas umur 3 tahunan, aku hanya mengenal GAME, GAME, GAME, GAME, GAME, Ms. Word, Ms. Excel, Ms. Power Point, dan GAME *lagi*. Yang lain, gak. Eh, udah lumayan modern sih.. Hwehe.. Tapi yang jelas, gak segila sekarang.
Aku hanya mainkan game seperlunya waktu itu. Ya misalnya, main Pizza Frenzy dari level 1 sampai level 30 gitu. Atau main Zuma dari level termudah sampai tersulit. Atau main game Balance dan Zombie Shooter yang selalu buat aku dan adikku jantungan setengah hidup. Atau ratusan game lainnya yang pernah aku dan adikku mainkan bersama! #WWOOO #Azeek
Lah, lalu apa bedanya masa kecilku sama anak-anak sekarang? Bukannya kurang lebih sama aja. Sama-sama games everytime.. Sama-sama menatap layar. -.-"
Iya memang, itu persamaannya. Dikit. Doang. Yang membedakannya dan membuat aku bersujud syukur adalah.. Anak sekarang kebanyakan hidup semata-mata "Gadget is my life, my love, my honey, and my bla-bla-bla. I will die without it" atau GADGET ADDICTED. Kedengarannya lebay. But, benar kan? Wahai anak-anak muda..
Dan menurutku, yang terpenting dari kehidupan masa anak-anak (yang mestinya anak-anak dapetin dalam hidupnya) adalah main atau bersosialisasi sama teman sebaya, tetangga, dan orang-orang di sekitar rumah. Coba pikirkan. Masa kecil itu adalah saat seru-serunya main diluar. Keliyuran ke rumah tetangga buat main ataupun belajar bareng. Bukannya duduk, baring, tidur menatap layar kaca.
Dulu, temanku gak banyak-banyak amat. Karena, ya hanya segitu aja teman sebaya yang ada didekat rumahku. Paling deket lah. Yang paling sering main bareng aku dan adikku, mereka adalah sepasang kakak beradik. Jadi kami selalu berempat. Tapi, bukan berarti kami gak pernah main sama yang lain. Kami dulu sering berpetualang ke beberapa pelosok komplek. Kami pernah mengarungi derasnya samudera Semboja! (Semboja: Nama komplek rumah kami). Dikejar pasukan anjing penduduk atas. Sok jadi Tim SAR dengan misi penyelamatan anak ayam, anak kucing, anak ikan, anak kelinci, dan anak semut. Sok menyelidiki jejak hantu di rumah kosong. Tapi ujung-ujungnya takut sendiri. Perang jambu! Bolos sholat Tarawih, main kembang api pun jadi! Main kaya di Jungle Run, keliling setengah komplek. Ngadain lomba 17 yang endingnya kami ngakak tingkat kecamatan. Main Istana pasir. Main sepeda ugal-ugalan. Cerita hantu tak karuan. Manen rumput pinggir hutan buat pakan kelinci. Main layang-layang pas lagi ngetren-ngetrennya. Badminton every day. Petualangan ke hutan. Ngelihat bintang jatuh dan buat permohonan. Ngelihat UFO! (Ntah itu nyata atau nggak, adalah misteri bagi kami.) WOOO pokoknya masih banyak lagi. Dan aku merasa beruntung, dan bersyukur dengan semua yang pernah aku alami. Kalau aku dilahirkan beberapa bulan atau tahun lalu, kira-kira bakal ngalamin kaya begitu nggak ya?
I think, tidak. Mungkin iya, tapi dengan peluang 1/67. Hehe..
Dan sekarang, aku merindukan masa-masa itu. Pengen ngulangin lagi, tapi dengan peluang 1/76. Oh.. Apalagi sekarang kami sedang masa sibuk-sibuknya menggapai impian kami masing-masing. Berjuang untuk jadi orang sukses di kemudian hari. Dan, GANBATTE! ^^
Akhir kata, maaf kalau opiniku ini gak berkenan di hati anda semua. Atau ada salah kata. Atau gak bermanfaat. Atau gak sebagus blognya Kevin Anggara. Tapi, terima kasih udah mau membaca. Yay!