K&R
"Gimana ya, rasanya bisa tinggal di planet lain selain Bumi. Yang warnanya biru, terus diterangi bintang biru juga dan gak ada polusi," gumam seorang gadis sambil mendongak ke luar jendela. "Ngawur! Mungkin sih, iya. Tapi sampai cucunya cucu kamu punya cucu!" tukas teman cowok yang duduk di sampingnya. Gadis itu membalikkan badannya, "Apa salahnya berharap. Diem aja." "Jangan ngarap ketinggian. Ntar gak nyampai, terus kamu jatuh. Jatuh itu, bukannya nggak sakit tauk." Ia hanya membalas dengan memutar searah jarum jam kedua matanya, membalikkan badan, dan kembali kembali berhayal melihat luar jendela. Rere suka sekali menghayal. Mulai untuk sejam yang akan datang, besok, bulan depan, tahun depan, 12 tahun yang akan datang, hingga berabad-abad-abad yang akan datang. Semua ia bayangkan. Dan semua itu membuat teman sebangkunya—Key risi berat setiap hari. Berbanding terbalik dengan Rere, Key benar-benar tidak menyukai khayalan bodoh yang n...