Perahu Kertas #22
Semesta semakin lama semakin lucu dan aneh saja, ya?
Aku mulai merasa tahun ini adalah tahun teraneh. Dimulai dengan kebingungan sana-sini, lalu diakhiri dengan fakta menyenangkan bukan main wkwk. Yeah, setidaknya menyenangkan bagiku. Meskipun ini bukan ending, aku sudah belajar cukup banyak, jadi—semoga saja, akan lebih baik.
Satu sisi muncul pertanyaan, "apakah sebaiknya kusimpan rasa suka ini atau dibuang saja yang jauh?" Diikuti dengan cabang pikiran yang semakin ditarik, dahannya jadi semakin banyak. Bikin takut saja. Tidak, tidak, aku tidak mau merasa seperti itu lagi.
Setelah kutelaah diriku lebih dalam, akar masalah ada di rasa takut dan cemas berlebihan. Outputnya bisa jadi banyak macam. Aku jadi gampang marah, sedih, kesal, tidak terima, berpikir negatif, dan mengekang diri sendiri. Parahnya sampai mengekang orang lain juga. Sungguh maafkan aku.
Sikap yang paling benar sejauh ini sepertinya, ya sudah, lepaskan saja. Tidak ada yang perlu dipaksakan atau takut akan kehilangan. Jika memang dia ada untukku, okay, terima kasih. Jika tidak, it's okay. Semua akan tetap berjalan dengan baik. Dunia tidak akan langsung berakhir karena dia pergi. Aku juga akan bisa tetap bertahan hidup tanpa ia yang aku suka. Jika memang ia, ia akan hadir mengetuk pintu atas kehendaknya sendiri, bukan dengan menghadangnya di tengah jalan dan melarangnya untuk pergi ke mana-mana.
Apabila waktunya tiba, ia akan hadir. Just, let it flow.
wuueezz cem ye ye
*tambahan tulisan miring ini aku tulis tanggal 29 Juli 2022. Aku lupa pernah menuliskan ini. Ini adalah pengingat, maafkan aku yang sering lupa..