Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2017

VEI yang Terabaikan hingga Memunahkan

            Apa yang kamu rasakan bila sebuah gunung merapi di pulau yang jauh dari kediamanmu meletus? Apalagi jika kamu tinggal di pulau Kalimantan yang tidak terdapat gunung merapi sama sekali, kamu pasti akan tenang-tenang saja bukan? Tetapi siapa yang menyangka apabila sebuah gunung merapi meledak dengan skala letusan tertinggi, yaitu 8 VEI dapat menyebabkan kerusakan yang luar biasa dahsyat bagi kehidupan di dunia.             Besar-kecilnya letusan gunung berapi diukur lewat volcanic explosivity index (VEI). VEI pertama kali dikemukakan oleh Chris Newhall dari U.S. Geological Survey bersama Stave Self dari Univ. Hawaii pada tahun 1982 untuk menyediakan pengukuran relatif dari besarnya letusan gunung berapi yang dihitung dengan skala logaritmik. VEI dimulai dari skala 0 yang paling ringan, dan secara teknis tidak memiliki batas atas. Namun, letusan gunung berapi terbesar yang pernah dicatat...

Kembali

Beberapa waktu lalu aku mengikuti kelas menulis bersama Bernard Batubara, penulis yang cukup terkenal. Beberapa karyanya diadaptasikan ke film layar lebar. Hal yang membuatku bersemangat untuk kembali menghidupkan blog ini adalah ternyata ia bersekolah di SMA tempat aku bersekolah sekarang. Sejak dulu, aku mengimpi-impikan untuk masuk ke SMA ini supaya bisa masuk ke Perguruan Tinggi yang aku impikan pula. Tapi, makin ke ujung, rasanya tetap saja sulit untuk ke Perguruan Tinggi itu. Aku terbiasa menulis diary. Saat mendapatkan pengalaman yang tidak ingin aku lupakan. Rasanya, lancar sekali kalau menulis dengan pulpen. Jika di sini, mungkin aku belum terbiasa jadi aku seperti benar-benar memikirkan apa yang harus aku tuliskan. Tidak seperti dengan pena dan kertas, semua mengalir begitu saja. Aku senang kalau melihat grafik pemirsa, terkagum-kagum sendiri ternyata ada juga orang yang mau melihat blogku ini, meskipun hanya belasan, rasanya senang. Terima kasih. Aku harap, aku dapat m...