Perahu Kertas #17
Halo, semesta. Sebagaimana bumi yang terus berputar, manusia terus berubah. Beradaptasi dengan kondisi yang mau tidak mau dihadapi. Berdamai dengan semua keadaan, atau menolak dengan segala pelarian. Mudah saja mengatakan, "terima saja". Tapi sungguh, sulit sekali untuk direalisasikan. Sekarang adalah tahap adaptasi. Butuh waktu lama untuk menerima semua kenyataan. Setahun? Mungkin lebih. Peristiwa yang terjadi belakangan aku anggap sebagai arena latihan. Subjek yang aku hadapi, aku anggap sebagai penguji benar salah perbuatanku. Seringnya salah, karena hampir semua pergerakan yang aku lakukan muncul dari rasa impulsif. Sayangnya dampak yang muncul menjadikan aku tidak leluasa berperan sebagai aku―yang biasanya tampil di hadapan teman-teman terdekat. Aku tahu, aku mengganggu. Tidak, aku tidak tahu. Aku bukan peramal yang bisa tahu isi hati manusia. Tapi sepertinya memang demikian, bukan? Tenang saja, aku akan berhenti melakukan semua ini saat pada akhirnya semua usai. Aku per...